A.
ANALISIS DATA DALAM EVALUASI PROGRAM
Tujuan evaluasi program adalah
berupaya mencari rekomendasi. Rekomendasi ini di dapatkan dari hasil telaah
analisis data didapatkan dari lapangan. Dalam proses analisis, kita melakukan beberapa perlakuan atas data yang
didapat, perlakuan ini disebut pengolahan.
Mengolah data adalah suatu
proses mengubah wujud data yeng dipeoleh, biasanya masih termuat di dalam
instrumen atau catatan-catatan yang dibuat oleh peneliti (evaluator), menjadi
sebuah sajian data yang dapat disimpulkan dan dimaknai. Analisis data
kuantitatif dan kualitatif merupakan topik yang bisa dilakukan dalam metode
penelitian lanjut dan evaluasi.
Ada beberapa hal yang
mendasari yang perlu di pertimbangkan evaluator yang dapat membantu dalam
memaknai setumpuk data, yaitu sebagai berikut.
1.
Awali dengan Tujuan Evaluasi
Mengetahui tujuan akan
memudahkan dalam menyusun data dan memfokuskan analisis.
2.
Hal Mendasar dalam Menganalisis Data
Kuantitatif
a. Buat salinan data dan simpan master
salinannya. Gunakan salinan tersebut untuk kemudian, pemotongan, atau yang
lainnya.
b. Tabuasi data,
c. Untuk sekala dan rengking, di dasarkan
untuk menghitung rata-rata.
3.
Hal Mendasar dalam Menganalisis Data
Kualitatif
a. Baca semua data secara saksama,
b. Susun semua komentar pada kategori yang
sejenis. misalnya, minat, perhatian, saran, kekuatan/kelemahan, output, indikator,
dampak, dan lain sebagainya.
c. Beri nama kategori tersebut.
Misalnya, minat, perhatian, saran, dan
seterunya,
d. Usahakan untuk mengenali pola, dan hubungan
kausal dari pola tersebut.
Memproses data adalah mengolah
data mentah menjadi wujud sajian data yang siap ditafsirkan melalui beberapa
tahapan, yaitu:
B. TABULASI DATA
Istilah tabulasi data
diartikan menyusun menjadi tabel. Pengertian lain tabulasi data adalah pengolahan atau pemprosesan hingga menjadi tabel. Tabulasi
merupakan coding sheet yang
memudahkan peneliti dalam mengolah dan menganalisisnya baik secara manual
maupun komputer. Tabulasi ini berisikan variabel-variabel objek yang akan
diteliti dan angka-angka sebagai simbolisasi (label) dari kategori berdasarkan
variabel-variabel yang diteliti.
Tabel memiliki dua dimensi
sajian, yaitu sajian dari kiri ke kanan dalam bentuk kolom, dan sajian dari
atas ke bawah dalam bentuk baris. Dengan demikian, gambaran tentang dua demensi
dapat cepat terlihat.
Data mentah diperoleh dari
lapangan akan bervariasi, tergantung alat pengumpul data digunakan oleh
peneliti atau evaluator, yaitu:
1. Data diperoleh dengan menggunakan angket,
maka datanya tanda chek lis (√) pada pilihan-pilihan,
lingkaran-lingkaran, pada angka atau huruf yang disediakan oleh instrumen, atau
kalimat-kalimat jawaban sifatnya kualitatif.
2. Data diperoleh dengan wawancara, wujud
data: centangan, lingkaran, dan kalimat jawaban diberikan responden dan dicatat
oleh petugas pengumpul data.
3. Data diperoleh dengan observasi, maka
wujud data yang diperoleh bentuk centangan, lingkaran, dan kalimat-kalimat
catatan petugas.
4. Data yang diperoleh dengan menggunakan
dokumentasi berupa angka-angka atau simbol-simbol yang menunjuk peringkat
kondisi objek yang ditelaah.
5. Data yang diperoleh dengan tes atau
invantori berupa angka-angka yang menunjukkan skor nilai.
Dari kelima bentuk data
tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa jenis data bisa digolongkan
menjadi tiga kelompok, yaitu.
1. niali jadi, berupa nilai angka yang dibuat
dari intepretasi kreteria dan tes,
2. kode atau simbol-simbol yang bisa berupa
tanda centang dan leinkaran, atau memberi tanda silang pada pilihan-pilihan.
3. informasi dalam bentuk paparan kalimat
yang memuat data kuantitatif dan kualitatif.
Contoh:
Instrumen yang ditunjukkan
untuk mengetahui efektivitas program pelatihan calon kepala sekolah SD/MI.
Nomor Responden [ ] (Diisi
oleh peneliti)
Bapak/Ibu yang terhormat,
Kami mohon bantuannya untuk mengisi angket yang
disampaikan ini. Angket ini diajukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh
kegiatan pelatihan yang telah Bapak/Ibu ikuti berhasil mencapai tujuan, bukan
untuk menilai ribadi Bapak/Ibu. Untuk itu, mohon dengan hormat angket ini
diisi apa adanya sesuai dengan keadaan Bapak/Ibu.
Petunjuk:
Terima kasih atas bantuannya.
|
A. Identitas Peserta
Pelatihan
|
||||
1
2
3.
4.
5.
6
|
Golongan/Ruang
a. II/d
b. II/e
c. III/a
d. III/b
e. III/c
f. III/d
g. IV/a
Jenis Kelamin
Jenis Sekolah
Umur............tahun
Pendidikan Terakhir
a. Diploma II
b. Diploma III/Sarjana Muda
c. S-1
d. S-2
|
: Laki- laki
: Negeri
|
Perempuan
Swasta
|
[
]
[
]
[
]
[
]
[
]
|
Pengalaman mengikuti Kursus atau Pelatihan sejenis yang pernah diikuti.
a. belum pernah
b. pernah satu kali
c. pernah dua kali
d. pernah tiga kali
e. lebih dari tiga kali.
|
[
]
|
|||
B
|
Persepsi Peserta tentang
Penyelengaraan Program Pelatihan
|
|||
Tentang Materi
|
||||
1
2
3
|
Apakah semua materi bisa dipahami ?
a. Tidak bisa dipahami sama sekali
b. Sebagain kecil bisa dipahami
c. Setengahnya bisa dipahami
d. Sebagaian besar bisa dipahami
e. Semuanya bisa dipahami.
Apakah materi yang diajarkan baru ?
a. Semuanya baaru
b. Sebagaian besar baru
c. Setengahnya baru
d. Sebagian kecil baru
e. Semuanya tidak baru.
Apakah materi yang diajarkan terstruktur ?
a. Tidak
b. Kadang-kadang
c. Ya
|
[
]
[
]
[
]
|
||
Tentang Pelatih
|
||||
1
|
Apakah pelatih menguasai materi yang diajarkan ?
a. Semuanya tidak menguasai
b. Sebagain kecil menguasai
c. Setengahnya menguasai
d. Sebagaian besar menguasai
e. Semuanya menguasai.
|
[
]
|
||
2
|
Apakah pelatih melatih dengan menggunakan metode mengajar yang
menyenangkan ?
a. Tidak
b. Kadang-kadang
c. Ya
|
[
]
|
||
Tentang Evaluasi dan
Tindak Lanjut Pelatihan
|
||||
1
2
|
Apakah evaluasi yang dilakukan penyelenggara berkaitan dengan topik yang
telah dilatihkan ?
a. Tidak
b. Sebagian ya
c. Ya
Apakah soal-soal yang dievaluasi
mudah dipahami maksudnya ?
a.
Tidak
b.
Sebagaian kecil ya
c.
Setengahnya ya
d. Sebagian
besar ya
e. Ya
|
[
]
[
]
|
||
Selain di beri angket, para
peserta pelatihan juga di tes hasil belajarnya. Ada pun nilai evaluasi yang di dapat
adalah sebagai berikut:
Peserta
|
Nialai Evaluasi Hasil Belajar
(Rentang 0-100)
|
Peserta
|
Nialai Evaluasi Hasil Belajar
(Rentang 0-100)
|
1
|
95
|
16
|
93
|
2
|
90
|
17
|
94
|
3
|
89
|
18
|
97
|
4
|
85
|
19
|
95
|
5
|
86
|
20
|
98
|
6
|
97
|
21
|
95
|
7
|
92
|
22
|
95
|
8
|
87
|
23
|
97
|
9
|
89
|
24
|
91
|
10
|
75
|
25
|
75
|
11
|
89
|
26
|
78
|
12
|
81
|
27
|
78
|
13
|
80
|
28
|
89
|
14
|
90
|
29
|
87
|
15
|
95
|
30
|
88
|
Tabel 1.1 Nilai hasil Evaluasi
Belajar Peserta Pelatihan Calon Kepala Sekolah SD/MI.
Data yang bersifat kualitatif
disebut dengan istilah “data narasi”. Dalam pembahasan kali ini, cara mengelola
data narasi akan dibedakan dalam dua bentuk, yaitu 1) data narasi beresponden
tabulasi, dan 2) data narasi nontabulasi.
1.
Data Narási Berpotensi Tabulasi
Data jenis ini mengacu pada jawaban responden yang tingkat kemunculannya
tinggi, artinya jawaban yang serng muncul karena di minati oleh responden.
Contoh item
pertanyaan berikut:
Pertanyaan:
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu
tentang pentingnya pelatihan calon Kepala Sekolah SD/MI di masa yang akan
datang
|
2.
Data Narasi Nontabulasi
Data narasi non tabulasi adalah data yang
berwujud kalimat atau uraian yang sangat individual dan unik karena pendapat
responden secara perorangan. Walupun data narasi nontabulasi tidak dapat diubah
atau dimodifikasi, tetapi masih dapat disiasati agar mudah diolah. Dapat siasati
agar mudah menghitung atau mengolahnya. Misalnya:
Pilahan
|
Alasan
|
Tallies
|
Jumlah
|
a. Harus dilakukan
|
Untuk memimpin perlu bekal
|
IIIII II
|
7
|
Tidak semua calon mampu
|
IIIII
|
3
|
|
Untuk mendapatkan standar
kemampuan
|
II
|
2
|
|
b. Tidak perlu dilaksanakan
|
Semua guru memiliki
pengalaman
|
II
|
2
|
Materi yang diajarkan
tidak asing bagi para guru
|
III
|
3
|
|
c. Harus dilakukan dengan perbaikan
|
Untuk memipin perlu
persiapan tetapi disesuaikan dengan tugas-tugas perserta
|
III
|
3
|
Pelatihan harus disertai
dengan tindak lanjut yang jelas.
|
IIII
|
4
|
Tabel 1.2 Pengelompokan Data
Peringkasan instrumen yang telah disebar dapat dilakukan dengan membuat
format seperti berikut ini.
Variabel/Komponen
|
||||||||||||||
Res-
ponden
|
Identitas
Responden
|
Persepsi
Materi
|
Persepsi
Tentang Pelatihan
|
Persepsi Tentang Evaluasi
|
||||||||||
No
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
1
|
||||||||||||||
2
|
||||||||||||||
Dan seterusnya
|
||||||||||||||
C.
PENGOLAHAN DATA
Kegiatan
menganalisis data merupakan kegiatan lanjutan setelah data terkumpul dan
ditabulasi. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan statik dan nonstatik.
Namun, ada beberapa hal yang harus dicatat, yakni bahwa evaluator harus jeli
melihat rumus-rumus statistik yang tepat dengan karakteristik data yang dimiliki
dan tujuan dilakukannya evaluasi. Jika salah dalam menggunakan rumus statistik
maka kualitas solusi yang akan dihasilkan pun tidak akan menjawab permasalah.
Berkaitan dengan
pentingnya statistik bagi evaluasi program pendidikan, Walpole (1995:2) menyatakan
bahwa metode statistik adalah prosedur-prosedur yang di gunakan dalam
pengumpulan, penyajian, analisis, dan penafsiran data. Lebih lanjut, ia membagi
metode statistik ke dalam dua golongan besar, statistik deskriptif dan statistik
inferensial.
1.
Analisis
Data Kuantitatif
a.
Statistik Deskriptif
Satatistik deskriptif adalah
suatu teknik pengolahan data yang tujuannya untuk melukiakan dan menganlisis
kelompok data tanpa membuat atau menarik kesimpulan atas populasi yang diamati.
1)
Distribusi frekuensi
Sebaran frekuensi (distribusi
frekuensi) mampu menyingkat data yang sangat banyak sehingga dapat dicermati
secara detail. Contoh terdapat 14 set data variabel sebagai berikut.
Data Golongan/Ruang Peserta Pelatihan
Calon Kepala Sekolah SD/MI
|
||||
2
|
4
|
2
|
4
|
5
|
3
|
5
|
2
|
3
|
7
|
2
|
5
|
7
|
6
|
5
|
2
|
6
|
2
|
5
|
6
|
2
|
4
|
7
|
6
|
7
|
3
|
2
|
5
|
4
|
5
|
Tabel 1.3. Distribusi
Frekuensi Gol/Ruang Peserta Palatihan
Calon Kepala Sekolah SD/MI
Golongan/Ruang (Kode)
|
Frekuensi (f)
|
II/e
(2)
|
8
|
III/a (3)
|
3
|
III/b (4)
|
4
|
III/c (5)
|
7
|
III/d (6)
|
4
|
IV/a (7)
|
4
|
∑
|
30
|
Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi Gol/Ruang Perserta Pelatihan
Calon Kepala Sekolah SD/MI yang Dikelompokan
Gol/Ruang
|
Frekuensi (f)
|
II/e-III/a (2-3)
|
11
|
III/b-III/c (4-5)
|
11
|
III/d-IV/a (6-7)
|
8
|
∑
|
30
|
2)
Frekuensi Relatif dan Kumulatif
Frekuensi
kategori variabel ada dua jenis, relatif dan kumulatif.
Gol/Ruang
|
Frekuensi
(f)
|
Frekuensi Relatif
(Rf)
|
Frekuensi Kumulatif (Cf)
|
II/e
(2)
|
8
|
26,67
|
26,67
|
III/a (3)
|
3
|
10
|
36,67
|
III/b (4)
|
4
|
13,33
|
50
|
III/c (5)
|
7
|
23,33
|
73,33
|
III/d (6)
|
4
|
13,33
|
86.67
|
IV/a (7)
|
4
|
13,33
|
100
|
∑
|
30
|
Tabel 1.5 Distribusi Frekuensi Relatif dan Kumulatif Gol/Ruang
Perserta Pelatihan Calon Kepala Sekolah SD/MI
3) Tampilan Grafis Data
a. Diagram Batang (Bar Graph)
b. Diagram Histogram
c. Diagram Poligon Frekuensi
4)
Mode atau Modus
Modus distribusi adalah nilai atau skor pada tabel
distribusi yang frekuensi kemunculannya tertinggi. Perhatikan contoh di bawah
ini.
Latar Belakang Pendidikan
|
Frekuensi
(f)
|
f Relatif
%
|
f Kumulatif
%
|
SMA (1)
|
2
|
6,67
|
6,67
|
D-2 (2)
|
10
|
33,33
|
40
|
D-3 (3)
|
9
|
30
|
70
|
S-1 (4)
|
6
|
20
|
90
|
S-2 (5)
|
3
|
10
|
100
|
∑
|
30
|
100
|
-
|
Tabel 1.6 Distribusi
Frekuensi Relatif dan Kumulatif Peserta Pelatihan Calon Kepala Sekolah SD/MI
Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan.
5) Median
Median
merupakan indeks dari kecenderungan terpusat (central tendency), jika sebuah
angka menempati posisi tengah dalam tiap distribusi yang telah diturutkan. Dari
data frekuensi latar belakang pendidikan peserta, kita urutkan menjadi:
2 3
6 9 10
|
Titik tengah dari distribusi
di atas adalah 6, maka yang disebut median dari latar belakang peserta pelatihan calon kepala sekolah adalah
sarjana (S-!).
6)
Mean (Rata-Rata)
Mean (Rata-Rata)
|
||
Intensitas (Kode)
|
Frekuensi (f)
|
f (kode)
|
Belum pernah (1)
|
9
|
9
|
Pernah sekali (2)
|
7
|
14
|
Pernah dua kali (3)
|
3
|
9
|
Pernah tiga kali (4)
|
7
|
28
|
Pernah lebih dari tiga kali (5)
|
4
|
20
|
∑
|
30
|
80
|
Mean (rata-rata)
|
||
Tabel 1.7 Distribusi
Frekuensi Intensitas Kursus/pelatihan Sejenis yang Pernah Diikuti oleh Peserta
Pelatihan Calon Kepala Sekolah SD/MI.
7)
Standar Deviasai
Ada banyak rumus yang menjelaskan
bagaimana cara menghitung Standar Deviasi (SD) salah satunya, yaitu
; untuk
populasi (n> 30)
Jika
dijelaskan
s = SD
populasi
= rata-rata dari populas
n = banyak
data populasai
SD juga
diterjemahkan dari akar varian. Diketahui rumus varian adalah
; untuk sampel
(n ≤ 30)
Jadi,
untuk melihat standar deviasi dari unsur peserta pelatihan adalah
Kita
cobakan pada variabel umur peserta.akan diketahui apakah
ada penyimpangan
rata-rata umur pada peserta.
No
Peserta
|
Umur (X)
|
|||
1
|
37
|
-7,17
|
51,4089
|
1369
|
2
|
39
|
-5,17
|
26,7289
|
1521
|
3
|
36
|
-8,17
|
66,7489
|
1296
|
30
|
47
|
2,83
|
8,0089
|
2209
|
Jumlah
|
1325
|
-
|
1282,17
|
59803
|
Maka SD-nya adalah:
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa penyimpangan umur dari
tiap-tiap
peserta adalah sebesar 6,65 tahun.
b.
Statistik Inferensial
Statistik inferensial mencakup
metode-metode yang berhubungan dengan analisis sebagain data dilakukan untuk
meramalkan dan menarik kesimpulan atas data, dan akan berlaku bagi keseluruhan
gugus atau induk dari data tersebut. Bagi yang datanya normal, statistik
inferensi ini disebut dengan statistik
parametrik.
1)
Statistik Parametrik
Tenik statistik parametrik meliputi: (1)
t-test untuk kelompok bebas, (2) t-test untuk pengukuran berulang/sampel
berhubungan, (3) analisis varians faktor tunggal untuk kelompok bebas, (4)
analisis varians faktor tunggal untuk pengukuran berulang, (5) analisis varians
dau faktor untuk kelompok bebas, (6) korelasi product moment, dan (7) korelasi regresi linie.
a)
T-test untuk Kelompok Bebas
Misalnya, di bawah
ini adalah skor perolehan hasil belajar peserta pelatihan dengan pola tatap
muka dan jarak jauh.
No
|
Tatap Muka
(X)
|
Jarak Jauh
(Y)
|
X2
|
Y2
|
1
|
95
|
92
|
9025
|
8464
|
2
|
90
|
89
|
8100
|
7921
|
3
|
89
|
92
|
7821
|
8464
|
4
|
85
|
83
|
7225
|
6889
|
5
|
86
|
85
|
7396
|
7225
|
6
|
97
|
97
|
9409
|
9409
|
7
|
92
|
94
|
8464
|
8836
|
8
|
87
|
87
|
7569
|
7569
|
9
|
89
|
80
|
7921
|
6400
|
10
|
75
|
74
|
5625
|
5476
|
11
|
89
|
80
|
7921
|
6400
|
12
|
81
|
93
|
6561
|
8649
|
13
|
80
|
76
|
6400
|
5776
|
14
|
90
|
91
|
8100
|
8281
|
15
|
95
|
78
|
9025
|
6084
|
Jumlah
|
1320
|
1291
|
116662
|
111843
|
Rata-rata
|
88
|
86,0666
|
7744
|
7407,47111
|
Jumlah n
|
15
|
15
|
Tabel 1.8 Skor Perolehan Hasil Belajar Peserta Peltihan
Calon kepala Sekolah SD/MI dengan Pola Tatap Muka dan Jarak Jauh.
Apkah perbedaan rata-rata di
atas sudah sigifikan ? untuk mengujinya digunakanrumus t-test seperti berikut.
Setelah S2
masing-masing kelompok telah diketahui maka penyelesaian rumus t-test di atas
adalah:
Setelah nilai hitungnya kiata
ketahui yaitu 0,80, selanjutnya periksa nilai signifikan cara melihat harga
keritis. Harga kritis ini biasanya terdapat buku-buku statisti. Caranya,
pertama angka tingkat kebebasannya (degree of freedom = df ) yang sesuai,
kedua, tentukan harga kritis t berdasarkan tabel harga kritis, ketiga, nyatakan
hasil signifikannya. Untuk membuat df dari data di atas, gunakan rumus (n1
+ n2) – 2, yaitu (15 + 15) -2 = 28. harga kritisnya pada tingkat
kepercayaan adalah 2,048 (lihat tabel). Dari thitung dan ttabel
dapat disimpulkan thitung < ttabel . Ini berarti
bahwa hasilnya signifikan untuk menerima H0 , yaitu bahwa pola
penyelenggaraan pelatihan secara tatap muka sama saja hasilnya dengan jarak
jauh. Ini jelas berbeda dengan
perbandingan rata-rata, di mana pola tatap muka jauh lebih baik
dibandingkan dengan jarak jauh.
b)
T-test untuk Pengukuran Berulang
Adapun
rumusnya
Di mana:
t = nilai
mean kelompok berpasangan/sampel berhubungan atau kelompok pengukuran berulang
D =
perbedaaan skor antara objek yang saling berpasangan, antara pengukuran ke-1
dan ke-2
D2 = kuadrat perbedaan skor
N = jumlah subjek pada kelompok pengukuran
berulang atau jumlah pasangan pada sampel berhubungan/kelompok berpasangan.
c)
Korelasi Product Moment
Korelasi produk moment merupakan
teknik pengukuran tingkt hubungan antara dua variabel yang datanya berskala
interval atau rasio. Angka korelasinya disimbulkan dengan r. Rumusnya adalah.
2)
Statistik Nonparametrik
Untuk data yang sebarannya
tidak normal, digunakan statistik nonparametrik. Teknik ini meliputi: (1) chi-squaqre untu data nominal, (2) tes binominal, (3) test kendal Tau, (4) test Mann-Whitney U, dan (5) test Wilcoxon.
Contoh.
Ada lima orang peserta
pelatihan yang dipilih secara acak, diketahui selam 5 tahun telah mengikuti
pelatihan sejenis sebanyak berikut.
Peserta
|
Banyaknya Mengikuti Latihan
Sejenis
|
1
|
10
|
2
|
5
|
3
|
9
|
4
|
9
|
5
|
11
|
Jumlah
|
44
|
Rata-rata
|
8,8
|
Tabel 1.9. Jumlah Peserta yang Telah Mengikuti Pelatihan Sejenis.
Untuk mengetahui apakah ada
perbedaaan frekuensi mengikuti pelatihan dari kelima orang peserta tersebut
secara statistik maka digunakan rumus chi-square,
yaitu:
χ2 =
Dari daftara distribusi
chi-saure dengan α =0,05 diambil dk 4 didapat χ20,95 (4)
= 9,94. jika dibandingkan dengan thitung, maka ttabel > ttabel.
Artinya H0 bisa diterima, sehingga kelima peserta itu tidak memiliki
perbedaan frekuensi dalam mengikuti keggiatan pelatihan sejenis dalam 5 tahun.
2.
Analisis
Data Kualitatif
Menurut Sanafiah Faisal (1999: 256) menggambarkan proses analisis data
kualitatif sebgai berikut.
Pengumpulan
Data
|
Reduksi
Data
|
Penggambaran
Kesimpulan
|
Display Data
|
Gambar 1.10
Proses Analisis Data Kualitatif
|
Dari gambar di ata dapat dijelaskan
bahawa proses pengumpulan data kualitatif yang dilakukan perlu di-dislpay. Display akan sangat membantu baik objek yang diteliti itu sendiri
maupun bagi orang lain, display
merupakan media penjelas objek yang diteliti. Selain itu, proses reduksi data
ditunjukkan untuk menyaring, memilih, dan memilah data yang diperlukan,
menyusunnya ke dalam suatu urutan rasional dan logis, serta mengingatkannya
dengan aspek-aspek terkait. Hasilnya adalah berupa kesimpulan tentang objek
yang diteliti.
Secara lengkap,
kegiatan menganalisis data kualifikasi meliputi tahapan berikut.
a. Menyiangi
Data (Mereduksi Data)
b. Display Data
c. Menafsirkan
Data
d. Menyimpulkan
dan Verifikasi
e. Meningkatkan
Keabsahan Hasil
f.
Narasi Hasil Analisis.
DAFTAR PUSTAKA
Suharsimi Arikunto, 2008. EVALUASI PPROGRAM
PENDIDIKAN.Jakarta : Bumi Aksara
keren sekali blognya...
BalasHapusBlognya cantik,, makasih atas materi nya, sangat....membantu
BalasHapusTerimakasih sangat menginspirasi...semangat terus menulis...salam
BalasHapus